Kamis, 19 Februari 2009

modernisme: post

Ketika sebagian dari manusia hanya pasrah melihat ruang dan landscape budayanya menjadi meja gambar eksperimen para arsitek (aku lebih suka menulisnya sebagai ahli rancang bangun, kesannya lebih dekat dengan desain), mulailah muncul kekecewaan di berbagai belahan dunia yang apabila diakumulasikan bisa menjadi benih resistensi. Dari benih-benih ini kemudian lahirlah istilah rethink, reform, rebuild, reinvent, redefine, ataupun reevaluate, bahkan pemberontakan dan penolakan terhadap modernisme, gerakan ini disebut sebagai aliran post-modernisme.

Semangat aliran post adalah selain untuk melakukan resistensi, juga mengembangkan pluralisme dan menguatkan kembali keunikan dan kekhasan lokal yang telah dicabut oleh international style. Bayangkan apa menariknya kita berada di Prancis jika semua style gedung dan bangunan yang kita lihat di sana tidak berbeda dengan apa yang ada di Jakarta.

Jika semangat post ini terjadi di Asia, maka nilai-nilai kearifan budaya timurnyalah yang akan diagungkan. Apakah hanya ini? tentu saja tidak, yang paling diutamakan dari aliran post adalah sikap kritis akan apa yang telah berlangsung dan seolah dipaksakan kepada seluruh dunia. Sayangnya sebagian dari aliran ini ada yang terjebak dalam romantisme, sehingga cenderung bersifat escapist dan tak berhasil menjalankan fungsi kritisnya, sebagian ini adalah mereka yang menganggap nilai lokalitas (regionalisme) adalah mutlak tanpa melihat asal-usulnya serta mencermati kesesuaiannya dengan laju jaman. Kegagalan ini mengubah konsep lokalitas yang menjadi nyawa post menjadi powerful tool of repression atau chauvinism.

Tentang nilai lokalitas atau regionalisme, beberapa tokoh yang berhasil mencuat dengan style ini antara lain adalah Ken Yeang (Malaysia) dengan karyanya: Bioclimatic Skycraper dan Ranzo Piano (Italia) dengan proyek Pusat Budaya Kanak-nya di Kaledonia Baru. Mereka berhasil dengan indah menonjolkan kekhasan baik dari faktor alam maupun budaya lokal.

*
M Ridwan Kamil, Kompas (Modernisme: awal, surut, post)