Selasa, 30 Maret 2010

bermacam infografis

Peristiwa dan tempat terjadinya

Data chart/tabel/diagram

Kronologi

Timeline

Profil/quotation

Deskripsi



Semua infografis ini bersifat informatif yang memaparkan kejadian, proses, hasil penelitian maupun fakta secara artistik.

Tak jarang untuk menghasilkan informasi yang lebih maksimal terjadi penggabungan beberapa infografis, sehingga tidak menutup kemungkinan bertambahnya jumlah bentuk infografis sebagaimana yang tersebut di atas, namanya juga bagian dari dunia kreatif, apapun bisa terjadi di sini.

*
Contoh infografis berasal dari Reuters dan AFP

Selasa, 16 Maret 2010

safty design area

Kadang untuk memuaskan pembaca, (step kedua setelah berhasil menarik pembaca untuk melihat) seorang desainer grafis (infografis pada khusunya) harus menggalih lebih dalam lagi kreativitasnya. Apa menariknya sebuah chart atau diagram jika hanya berisikan angka-angka, garis-garis tagak yang kaku, lengkung yang tidak dinamis, dan elemen lainnya yang monoton.

Sudah menjadi kewajiban seorang desainer memberi velue lebih pada karyanya, sebagaimana sabda Aristoteles pada seni ribuan tahun lalu, (jangan lupa desain memiliki unsur seni yang tinggi). Hal tersebut menantang desainer untuk mengubah sebuah matra 2D sederhana menjadi lebih menarik, hingga seolah-olah mempunyai daya magis kuat yang akan membuat semua mata tertuju pada karya itu. Olah bentuk visual ini, selain memenuhi unsur utama sebagai problem solver, juga seringkali mengajak pembacanya bermain hingga menimbulkan efek 'O', yaitu sebuah tanda kekaguman sekaligus mengerti atas pesan yang disampaikan. Perlu juga diingat bahwa Have fun dalam sebuah desain dan ketika sedang membuat sebuah desain tidak boleh ditinggalkan oleh sang designer sebagaimana yang disepakati oleh Roger Simmons dan Chris Rukan.

Tetapi kadangkala karena keasyikan bermain, sering seorang desainer infografis terjebak pada keadaan over drawing, dimana dia terlalu banyak menggunakan elemen yang sebenarnya tidak diperlukan. Adanya efek-efek visual seperti double outline, shadow, gradasi, dan lainnya yang kurang tepat pengunaannya hanya akan membuat gambar menjadi berat, tidak fokus, dan mem-blur-kan hirarkhi sebagaimana kritik George Rorick.

Lebih parah lagi, Edward F Tufte menyebutnya sebagai chartjunk, yaitu hilangnya kredibilitas dan terdistorsinya angka-angka dalam data statistik dikarenakan berlebihannya unsur pemanis yang terdapat di karya desain infografis tersebut. Penambahan elemen yang kurang sesuai dan tidak pada porsinya akan meruntuhkan pesan yang terkandung dalam desain itu sendiri. Walaupun tetap dapat menjadi point of view tapi keadaan ini benar-benar disayangkan.

Dari tulisan di atas seolah ada dua kutub yang saling berlawanan. Satu mendorong desainer untuk lebih kreatif dan bermain dalam setiap karyanya sehingga memiliki velue dan bisa menjadi point of interest, sedangkan kutub lainnya melarang desainer terlalu mengumbar teknik secara berlebihan. Selain memahami pesan yang harus disampaikan, melakukan perencanaan matang dari berbagai alternatif visual, desainer juga harus mampu merasakan saat munculnya efek 'O' untuk kemudian harus berhenti. Sebab jika dia tenggelam dan terlalu asik dengan karyanya maka biasanya over drawing yang akan terjadi. Titik berhenti ini dapat disebut sebagai safety design area, yang mengingatkan kita bahwa kurang itu tidak baik dan berlebihan itu buruk.

*
Aristoteles
siapa yg tidak tahu?
Roger Simmons, graphic designer Orlando Sentinel
Chris Rukan, graphic designer The Palm Beach Post
George Rorick, pendiri Poynter Institute
Edward F Tufte, ahli statistik