Jumat, 06 Februari 2009

buletin mingguan: Bataviasche Nouvelles

Tentu asing bagi kita ketika membaca judul tulisan di atas, apalagi mencari buletinnya saat ini, sebab Bataviasche Nouvells terbit 3 abad yang lalu, tepatnya pada 1744. Terbitnya buletin ini juga menjadi penanda masuknya mesin cetak pertama di Indonesia.

Buletin jaman kompeni ini menjadi penting bagi dunia media massa, khususnya media cetak di Indonesia karena Bataviasche Nouvells adalah media cetak pertama yang diterbitkan di nusantara (Hindia Belanda, Indonesia belum lahir pada waktu itu). Tokoh dibalik penerbitan buletin ini adalah Jan Edmans Jorden yang mendapat perintah langsung dari Gubernur Jenderal Inhoff.

Karena hidup di alam penjajahan, tulisan-tulisan yang ada di dalam buletin ini sangat dibatasi, kebanyakan hanya berputar sekitar bagaimana cara VOC bisa tetap langgeng mempertahankan hak-hak monopolinya. Sayang buletin ini hanya bertahan selama dua tahun saja, pada 1746 Bataviasche Nouvells tutup.

Pada 2006 ada penerbit lokal yang mencoba untuk menghidupkan lagi Bataviasche Nouvells, tentu saja dengan sentuhan dan konten yang berbeda. Bataviasche Nouvells versi baru ini lebih bersifat luas, baik dari segi pemberitaan maupun dari segmentasi pembacanya. Tapi sayang, sama seperti nenek moyangnya bahkan mungkin lebih parah, Bataviasche Nouvells baru ini hanya mampu bertahan selama satu tahun saja.

*
Bataviasche Nouvelles, 2006